Adanya media sosial memang memudahkan setiap orang melakukan komunikasi dengan siapa saja dan mencari beragam informasi tak pandang jarak dan waktu. Selain itu, ‘medsos’ juga kerap digunakan sebagai alat untuk memperluas jangkauan promosi bisnis.
Artinya, media sosial menawarkan berbagai fungsinya yang cukup efektif dan efisien bagi pengguna internet dalam berinteraksi. Keberadaannya sejalan dengan kehidupan yang selalu dinamis, bergerak seiring perkembangan zaman.
Namun, tahukah kamu? Jika ada pengaruh positif dari media sosial ini, sudah pasti ada sisi negatifnya, jika tidak menyikapinya dengan bijak. Artinya, jangan terlalu serius main medsos, hingga banyak waktu hanya digunakan untuk bermedsos-ria. Lalu, dampak buruk apa jika kita terlalu serius bermain medsos?
Biasanya, ada banyak ditemukan produk-produk yang ditawarkan melalui fan page media sosial seperti Facebook (FB), misalnya. Selain itu, para penjual produk juga banyak memanfaatkan akun media sosial lainnya seperti Instagram (IG), Twitter, dan masih banyak lagi. Alasannya, untuk memudahkan produk dikenal oleh masyarakat luas dan meningkatkan penjualan. Keuntungan lain promosi di medsos adalah tidak peru biaya alias gratis. Menarik, bukan?
Yup, tapi perlu diingat bagi yang menggunakan medsos hanya untuk bersenang-senang saja. Sebaiknya gunakan medsos ini sekedarnya saja, jangan terlalu serius bermain medsos. Kenapa?
Dengan mudahnya menemukan toko online, bahkan tidak sedikit akun medsos teman-teman sendiri yang menawarkan barang dagangannya, maka tidak menutup kemungkinan kita akan tergoda untuk banyak belanja karena tergiur dengan penawaran/promosinya. Ujung-ujungnya akan membuat boros, bukan?
Sepertinya bukan rahasia lagi bila apa yang ditampilkan di medsos adalah selalu yang terbaik. Tak jarang, banyak akun-akun media sosial menampilkan foto-foto yang bisa dibilang ‘wah’. Seperti mengunggah foto makanan di restoran atau kafe, foto memakai baju dan perhiasan yang mewah, foto mengendarai mobil mewah, belanja di mall, hingga foto pelesiran ke tempat-tempat wisata, dan masih banyak lagi.
Tentu itu semua memberikan daya tarik dan memicu untuk bisa mengikuti gaya tersebut. Kalau kondisi keuangannya memang memungkinkan sih tidak ada masalah. Nah, yang jadi masalah justru bila sebenarnya tidak terjangkau tapi memaksakan diri. Itu bisa bahaya untuk kesehatan finansial, bukan?
Jika akun media sosial yang dimiliki sifatnya hanya untuk sekedar saja, sebaiknya hindari untuk terlalu serius bermain sosmed. Sebab, terlalu serius bermain medsos, maka rasanya akan semakin ingin berlama-lama berselancar untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan teman dan apa yang baru saja mereka miliki.
Artinya, rasa ingin tahu alias kepo akan semakin besar, dan itu menyita waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk melakukan hal-hal yang sifatnya produktif, tapi justru hanya membuang waktu sia-sia belaka.
Alangkah baiknya bila kita menyisihkan waktu yang tepat untuk bermedia sosial, seperti pada jam istirahat makan siang dan pada saat santai di rumah saja. Selebihnya, gunakan waktu untuk hal-hal yang produktif.
Dampak buruk lain karena terlalu serius atau sering bermain medsos adalah jadi malas untuk mengembangkan potensi diri. Saking asyiknya bermain medsos, bisa saja orang jadi mager (baca: masal gerak), malas ngapa-ngapain, maunya hanya kepoin orang lain.
Padahal, mengembangkan potensi diri ini penting untuk memperbaiki kualitas hidup di masa depan. Bentuk-bentuk mengembangkan potensi diri juga beragam, mulai dari belajar Bahasa asing, belajar keterampilan tangan, olah raga, dan lainnya. Intinya meningkatkan pengetahuan atau wawasan.
Dengan potensi diri yang semakin meningkat, maka itu akan memberikan nilai tawar diri yang lebih baik. Bila kamu pekerja, kamu bisa memperoleh pekerjaan yang lebih baik karena keahlian tambahan yang kamu miliki tersebut dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Menguntungkan, bukan?
Terlalu serius bermain medsos juga tak menutup kemungkinan mengundang kejahatan di dunia cyber ini. Bagaimana tidak? Dunia maya sekarang ini juga tak luput jadi lahan orang-orang yang berniat jahat untuk melakukan aksinya.
Maka, tak jarang kita mendengar pemberitaan mengenai penipuan, penculikan, perampokan, dan masih banyak lagi tindak kejahatan lain yang berawal dari medsos. Atau menimbulkan penjambretan karena terlalu asyik bersosial media di mana saja, tak kenal tempat, bahkan sembari berjalan di jalan umum dan lainnya.
Untuk itu, bijaklah dan jangan terlalu serius serta terbuka di media sosial. Karena kita tidak pernah tahu siapa dan seperti apa orang yang mengakses akun medsos kita.
Jangan hanya karena ingin dianggap keren tapi justru membahayakan diri sendiri
Bermain medsos bisa memicu kecelakaan? Kok bisa? Ya, kenapa tidak. Tak jarang kita menemukan orang yang sedang asyik bersosial media hingga lupa keberadaannya saat itu. Misalnya, saking asyiknya bermedsos-ria sembari jalan atau mengendarai kendaraan, tak disadari membuat diri tertabrak atau menabrak orang lain.
Bahkan, saking inginnya menampilkan foto yang keren di medsos, tak tanggung-tanggung berani menantang maut, seperti berfoto di pinggir tebing curam, selfie di gedung tinggi, berfoto dengan binatang buas, dan masih banyak lagi. Nah, semua itu memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami kecelakaan, bukan?
Dari uraian di atas, sudah jelas bahwa terlalu serius bermain media sosial tidak dianjurkan. Karena dampaknya justru lebih banyak negatifnya ketimbang positif. Lebih baik bermain medsos sewajarnya saja agar hidup juga lebih tertata dan tidak dirugikan.
Artinya, media sosial menawarkan berbagai fungsinya yang cukup efektif dan efisien bagi pengguna internet dalam berinteraksi. Keberadaannya sejalan dengan kehidupan yang selalu dinamis, bergerak seiring perkembangan zaman.
Namun, tahukah kamu? Jika ada pengaruh positif dari media sosial ini, sudah pasti ada sisi negatifnya, jika tidak menyikapinya dengan bijak. Artinya, jangan terlalu serius main medsos, hingga banyak waktu hanya digunakan untuk bermedsos-ria. Lalu, dampak buruk apa jika kita terlalu serius bermain medsos?
1. Mudah Tergoda untuk Belanja
Biasanya, ada banyak ditemukan produk-produk yang ditawarkan melalui fan page media sosial seperti Facebook (FB), misalnya. Selain itu, para penjual produk juga banyak memanfaatkan akun media sosial lainnya seperti Instagram (IG), Twitter, dan masih banyak lagi. Alasannya, untuk memudahkan produk dikenal oleh masyarakat luas dan meningkatkan penjualan. Keuntungan lain promosi di medsos adalah tidak peru biaya alias gratis. Menarik, bukan?
Yup, tapi perlu diingat bagi yang menggunakan medsos hanya untuk bersenang-senang saja. Sebaiknya gunakan medsos ini sekedarnya saja, jangan terlalu serius bermain medsos. Kenapa?
Dengan mudahnya menemukan toko online, bahkan tidak sedikit akun medsos teman-teman sendiri yang menawarkan barang dagangannya, maka tidak menutup kemungkinan kita akan tergoda untuk banyak belanja karena tergiur dengan penawaran/promosinya. Ujung-ujungnya akan membuat boros, bukan?
2. Selalu Ingin Tampil ‘Wah’
Sepertinya bukan rahasia lagi bila apa yang ditampilkan di medsos adalah selalu yang terbaik. Tak jarang, banyak akun-akun media sosial menampilkan foto-foto yang bisa dibilang ‘wah’. Seperti mengunggah foto makanan di restoran atau kafe, foto memakai baju dan perhiasan yang mewah, foto mengendarai mobil mewah, belanja di mall, hingga foto pelesiran ke tempat-tempat wisata, dan masih banyak lagi.
Tentu itu semua memberikan daya tarik dan memicu untuk bisa mengikuti gaya tersebut. Kalau kondisi keuangannya memang memungkinkan sih tidak ada masalah. Nah, yang jadi masalah justru bila sebenarnya tidak terjangkau tapi memaksakan diri. Itu bisa bahaya untuk kesehatan finansial, bukan?
3. Mengurangi Produktivitas
Jika akun media sosial yang dimiliki sifatnya hanya untuk sekedar saja, sebaiknya hindari untuk terlalu serius bermain sosmed. Sebab, terlalu serius bermain medsos, maka rasanya akan semakin ingin berlama-lama berselancar untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan teman dan apa yang baru saja mereka miliki.
Artinya, rasa ingin tahu alias kepo akan semakin besar, dan itu menyita waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk melakukan hal-hal yang sifatnya produktif, tapi justru hanya membuang waktu sia-sia belaka.
Alangkah baiknya bila kita menyisihkan waktu yang tepat untuk bermedia sosial, seperti pada jam istirahat makan siang dan pada saat santai di rumah saja. Selebihnya, gunakan waktu untuk hal-hal yang produktif.
4. Malas Mengembangkan Potensi Diri
Dampak buruk lain karena terlalu serius atau sering bermain medsos adalah jadi malas untuk mengembangkan potensi diri. Saking asyiknya bermain medsos, bisa saja orang jadi mager (baca: masal gerak), malas ngapa-ngapain, maunya hanya kepoin orang lain.
Padahal, mengembangkan potensi diri ini penting untuk memperbaiki kualitas hidup di masa depan. Bentuk-bentuk mengembangkan potensi diri juga beragam, mulai dari belajar Bahasa asing, belajar keterampilan tangan, olah raga, dan lainnya. Intinya meningkatkan pengetahuan atau wawasan.
Dengan potensi diri yang semakin meningkat, maka itu akan memberikan nilai tawar diri yang lebih baik. Bila kamu pekerja, kamu bisa memperoleh pekerjaan yang lebih baik karena keahlian tambahan yang kamu miliki tersebut dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Menguntungkan, bukan?
5. Mengundang Kejahatan
Terlalu serius bermain medsos juga tak menutup kemungkinan mengundang kejahatan di dunia cyber ini. Bagaimana tidak? Dunia maya sekarang ini juga tak luput jadi lahan orang-orang yang berniat jahat untuk melakukan aksinya.
Maka, tak jarang kita mendengar pemberitaan mengenai penipuan, penculikan, perampokan, dan masih banyak lagi tindak kejahatan lain yang berawal dari medsos. Atau menimbulkan penjambretan karena terlalu asyik bersosial media di mana saja, tak kenal tempat, bahkan sembari berjalan di jalan umum dan lainnya.
Untuk itu, bijaklah dan jangan terlalu serius serta terbuka di media sosial. Karena kita tidak pernah tahu siapa dan seperti apa orang yang mengakses akun medsos kita.
6. Menimbulkan Kecelakaan
Bermain medsos bisa memicu kecelakaan? Kok bisa? Ya, kenapa tidak. Tak jarang kita menemukan orang yang sedang asyik bersosial media hingga lupa keberadaannya saat itu. Misalnya, saking asyiknya bermedsos-ria sembari jalan atau mengendarai kendaraan, tak disadari membuat diri tertabrak atau menabrak orang lain.
Bahkan, saking inginnya menampilkan foto yang keren di medsos, tak tanggung-tanggung berani menantang maut, seperti berfoto di pinggir tebing curam, selfie di gedung tinggi, berfoto dengan binatang buas, dan masih banyak lagi. Nah, semua itu memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami kecelakaan, bukan?
Post A Comment:
0 comments: